Search

Buka Musrenbang, Bupati Pacitan Tekankan RKPD 2026 Harus Selaras dengan Visi Misi Daerah

Buka Musrenbang, Bupati Pacitan Tekankan RKPD 2026 Harus Selaras dengan Visi Misi Daerah


Pacitan,Lidikinvestigasi.com – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menegaskan bahwa arah pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 harus mengacu pada prioritas yang telah dirancang dalam visi dan misi kepemimpinannya. Hal ini mencakup penanggulangan kemiskinan, penurunan angka stunting, mitigasi kekeringan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, penguatan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan daya saing daerah.  


Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026 sekaligus Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal RPJMD 2025-2029, yang digelar di Pendopo Mas Tumenggung Djogokarjo pada Selasa (18/03).  


Tantangan dan Fokus Pembangunan Pacitan

Menurut Bupati, Pacitan masih menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks. Salah satunya adalah angka kemiskinan yang meskipun terus menurun dari 14,54% pada 2020 menjadi 13,08%, namun masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi Jawa Timur yang berada di angka 9,56%.  



“Penurunan angka kemiskinan harus menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan semua elemen masyarakat dengan pemerintah sebagai pemimpin utama,” ujar Bupati.  


Selain itu, peningkatan daya saing daerah menjadi fokus utama. Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pacitan berada di angka 71,49%, yang sudah termasuk kategori tinggi. Namun, masih banyak aspek yang perlu diperkuat, seperti peningkatan derajat kesehatan, aksesibilitas pendidikan, kesetaraan gender, keamanan dan kerukunan sosial, ketahanan pangan dan gizi, pelestarian budaya, pemberdayaan pemuda, hingga kesiapsiagaan bencana dan literasi masyarakat.  


Akselerasi Pembangunan Pacitan

Bupati menekankan bahwa diperlukan langkah-langkah inovatif untuk mengejar ketertinggalan Pacitan dibandingkan daerah lain.  


“Bukan saatnya lagi birokrasi bekerja dengan pola yang linier, monoton, dan terjebak dalam zona nyaman. Sekarang adalah waktunya bagi Pacitan untuk bangkit lebih baik,” tegasnya.  


Melalui Musrenbang ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam menyusun perencanaan pembangunan yang lebih terarah, berbasis data, serta berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Pacitan. (E.setyo)